Cara Mendapatkan Makanan Jamur Lendir Mudah
Bagaimana Cara mendapat Makanan Jamur Lendir? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Jamur merupakan sekelompok organisme penghasil spora yang tidak bisa
menghasilkan makanan melalui fotosintesis. Lalu, bagaimana cara mendapat
makanan jamur lendir? Seperti yang diketahui jika jamur merupakan tumbuhan
parasit yang tumbuh pada tumbuhan dan binatang yang menyerap makanan dari kedua
inang tersebut.
Namun, meski demikian ada pula yang hidup subur pada tumbuhan yang membusuk
dan juga pada bangkai binatang. Umumnya organisme tersebut dikenal dengan
saprofit. Yang mana jamur tersebut merupakan cendawan, yang bisa ditemukan pada
pohon mati dan juga daun yang berserakan di lantai hutan.
Tentang Jamur Lendir
Sebelum perihal bagaimana cara mendapatkan makanan jamur lendir alangkah
baiknya untuk mengenali terlebih dahulu tentang jamur sendiri itu sendiri.
Jamur lendir atau dengan istilah Myxomycota ini tidak termasuk dalam kelompok
fungi.
Meski jamur lendir ini hampir mirip dengan fungi namun ternyata berbeda.
Sebab, cara menelan kingdom fungi karena gerakan pada jamur lendir seksualnya
lebih mirip dengan amoeba. Jamur lendir sendiri dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Acrasiomycota
Acrasiomycota yang biasa disebut dengan jamur lendir bersekat. Ketika
plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah ketika
bergabung dan membentuk pseudoplasmodium. Ketika makanan berkurang zat kimia
yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk Plasmodium.
Plasmodium tersebut akan bergerak ke arah cahaya. Ketika ada makanan
Plasmodium tersebut akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang
mengandung spora untuk melakukan reproduksi. Pada waktu kondisi menguntungkan,
maka spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan kembali
berulang.
2. Myxomycota
Myxomycota atau yang biasa disebut dengan jamur lendir tidak bersekat.
Jamur lendir ini memiliki inti yang banyak. Hampir setiap intinya tidak
dipisahkan oleh sekat. Jamur lendir ini juga bersifat uniseluler atau
multiseluler. Selain itu juga bergerak bebas.
Jamur myxomycota ini umumnya hidup di batang kayu yang membusuk, sampah
yang basah, tanah yang lembab, kayu lapuk dan juga di hutan yang basah. Pada
jamur lendir yang tidak berserat ini massa berinti banyak biasa disebut dengan
Plasmodium.
Plasmodium tersebut dapat bergerak berpindah tempat di tanah atau
disepanjang dasar hutan, kayu yang busuk memakan bakteri, daun. Plasmodium
sendiri memiliki inti yang banyak. Namun tidak dapat dibagi menjadi beberapa
sel yang terpisah.
Myxomycota yang sedang bergerak bisa seukuran dengan buah anggur. Ketika
plasmodium membesar, maka intinya akan membelah. Anti, pada Acrasiomycota,
sel-sel individu akan tetap terpisah ketika mereka bergabung membentuk
pseudoplasmodium atau massa multiseluler.
Ciri-ciri Jamur Lendir
Meski jamur lendir tidak tergolong dalam fungi, namun cara reproduksi jamur
lendir ini hampir sama dengan fungi. Lalu, bagaimana ciri-ciri jamur lendir?
1. Berkembang biak secara aseksual dan juga seksual. Pencernaan makanan
yang dilakukan pada fase vegetatif atau aseksual yang dilakukan mirip dengan
Amoeba. Sedangkan pada tingkat dewasa, Plasmodium baru akan membentuk.
2. Memiliki bentuk tubuh seperti lendir atau plasmodium. Yang mana
merupakan masa protoplasma tidak memiliki dinding
3. Memiliki inti yang banyak. Bersel banyak atau bersel satu.
4. Kotak spora seperti fungi. Setelah matang, maka kotak spora tersebut
akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah nantinya akan
membentuk sel gamet yang mirip dengan amoeba. Sel gamet tersebut bersifat
haploid dan akan melakukan singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang
sama dan tidak bisa dibedakan antara sel jantan dan sel betina yang nantinya
menghasilkan zigot.
5. Struktur tubuh yang vegetatif mirip dengan amoeba. Memiliki bentuk
seperti lendir atau plasmodium. Naun cara berkembang biaknya mirip dengan
fungi.
6. Dapat hidup di hutan-hutan yang basah, batang kayu yang sudah membusuk,
tanah yang lembab, sampah basah dan juga pada kayu yang lapuk.
Cara Reproduksi Jamur Lendir
Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika jamur lendir bisa melakukan
produksi melalui aseksual, yaitu dengan fragmentasi, membelah diri atau juga
bisa melalui pembentukan spora berflagel atau myxoflagelata yang nantinya akan
menjadi myxamoeba. Sementara itu reproduksi seksual dilakukan dengan cara
peleburan dua myxamoeba menjadi amoebozigot.
·
Langkah yang pertama
adalah dengan perkecambahan dalam air atau pada suatu substrat yang basah yang
nantinya akan berubah menjadi sel kembar.
·
Kemudian myxoflagellata
akan berubah menjadi myxoamoeba tanpa adanya bulu cambuk
·
Myxoflagellata dan
myxamoeba bisa membiak vegetatif dengan cara pembelahan.
·
Dua myxamoeba atau dua
myxoflagellata bisa melakukan perkawinan menjadi amebazigot.
·
Dalam amoebozigot kedua
inti tersebut nantinya akan bersatu.
·
Badan yang diploid tidak
dapat membentuk dinding, amun telanjang
·
Bersifat amoeboid
·
Dengan sesamanya bisa
bersatu menjadi plasmodium yang besar dan juga memiliki inti yang banyak.
·
Ini yang bertambah banyak
karena terjadi pembelahan yang berulang-ulang.
·
Plasmodium sekat-sekat
hanya kumpulan protoplas yang nantinya menjadi satu.
Bagaimana Cara Mendapat Makanan Jamur Lendir?
Pada fase plasmodium, jamur lendir tersebut mendapatkan makanan secara
menjulurkan pseudopodia kerah makanan. Kemudian makanan tersebut akan ditelaah.
Makanan yang berupa sisa-sisa daun atau kayu yang membusuk, bakteri, jamur
uniseluler yang biasanya terdapat di tanah yang lembab dan juga hutan yang
basah.
Jika habitat mulai mengering dan makanan tidak ada disekitarnya, maka
plasmodium Myxomycota akan berhenti tumbuh dan mengalami diferensiasi untuk
memasuki tahap reproduksi generatif.
Siklus Hidup Jamur Lendir
Setelah mengetahui bagaimana cara mendapat makanan jamur lendir, lalu
bagaimana siklus hidup jamur lendir tersebut jika mengingat jamur ini tidak
termasuk dalam kelompok fungi? Berikut adalah siklus hidup jamur lendir yang
bisa Anda ketahui.
·
Plasmodium yang tumbuh
dewasa akan membentuk jaringan supaya bisa memperoleh makanan dan oksigen yang
lebih banyak.
·
Pada kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan, seperti ketika kekeringan, maka plasmodium dewasa
akan membentuk sporangium yang bertangkai atau stalk. Plasmodium dewasa
tersebut memiliki kromosom diploid.
·
Di dalam sporangium terjadilah
pembuahan secara meiosis dan bisa menghasilkan spora yang haploid. Spora pada
tahap ini merupakan tahap kekeringan.
·
Jika kondisi lingkungan
dengan baik, maka spora akan menjadi berkecambah dan membentuk sel aktif
haploid.
·
Sel-sel yang aktif
tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan bisa mengubah menjadi sel amoeboid
atau sel berflagela.
·
Terjadi singami antar
sel- yang memiliki bentuk yang sama. singami tersebut menghasilkan zigot yang
berkromosom diploid.
·
Nukleus atau inti zigot
yang diploid akan membelah secara mitosis tanpa dilengkapi dengan pembelahan
sitoplasma yang membentuk plasmodium pemakan yang diploid.
Cara mendapat kan jamur lendir ini sebenarnya hampir sama dengan amoeba. Makanan tersebut dimanfaatkan untuk membantu pertumbuhan, baik secara vegetatif atau generatif. Jadi bagaimana sudah mengetahui perbedaan antara fungi dan jamur lendir?
Posting Komentar untuk "Cara Mendapatkan Makanan Jamur Lendir Mudah"